Senin, 18 November 2013

Ayo, Jaga Alam Kita!



Oleh : Adinda Erdiana

Tahukah kamu? Sebenarnya, Indonesia memiliki banyaaaak sekali hal-hal yang patut dibanggakan!
Indonesia memiliki wilayah yang beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi, tanah yang subur yang memungkinkan wilayah Indonesia kaya akan keragaman hayati, tapi… yah, karena ulah kita sendiri, banyak sekali yang nyaris punah.
Begini nih, sejarahnya.
Pada permulaan abad ke-20, sekitar 82% wilayah Indonesia masih ditutupi oleh hutan. Kemudian, penebangan hutan meningkat dengan sangat cepat ketika Indonesia mulai mengembangkan industri kertas, kayu dan bubur kayu berskala besar.
Akibatnya, sejak akhir tahun 1990-an diperkirakan rata-rata 20.000 km2 hutan di Indonesia musnah setiap tahun. Mirisnya lagi, kira-kira lebih dari setengah dari seluruh kayu itu diambil melalui penebangan liar.
Apa akibatnya? Tentu saja perubahan iklim.
Para ilmuwan percaya bahwa terjadinya perubahan iklim disebabkan oleh peningkatan efek rumah kaca. Nah, gas rumah kaca ini terdiri dari gas-gas seperti karbon dioksida, metana, dan nitro oksigen. Gas-gas ini secara alami ada di atmosfer bumi, dan mereka memiliki peran penting; membantu menahan sebagian energi matahari (panas) dan menghangatkan permukaan bumi. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer menyebabkan lebih banyak panas yang tertahan. Kenaikannya mencapai 25% pada 150 tahun erakhir. Fenomena ini biasa juga disebut 'Global Warming'.
Penggundulan, perambahan huta, serta pembakaran bahan bakar fosil dalam skala besar seperti yang terjadi di sektor industri dan transportasi diyakini sebagai penyebab utama meningkatnya efek rumah kaca.
Penggundulan hutan terjadi ketika sebagian besar area hutan dirusak; entah ditebang untuk kayunya atau untuk dijadikan lahan pembangunan.
Pada 40 tahun terakhir, 45% hutan di dunia telah hilang. Bayangkan, dalam waktu yang sangat pendek itu, 40 tahun! Kondisi ini menyebabkan berkurangnya kemampuan bumi untuk mengubah CO2 menjadi O2. Aktivitas manusia seperti penggundulan hutan dan pembukaan lahan peternakan merupakan salah satu dari dari banyaaak sekali faktor yang menjadikan tanah gersang dan renggang. Akibatnya, ketika turun hujan, tanah mudah tercuci dan hanyut, sehingga sungai penuh dengan sedimen.
Selain itu, ada juga faktor kebakaran hutan.
Kebakaran hutan merupakan bagian dari bencana alam. Kebakaran yang terjadi secara alami dapat merwat hutan, karena dapat menyuburkan rumput dan beberapa tanaman dapat menumbuhkan pohon baru. Selain itu, kebakaran hutan dalam skala kecil dapat membersihkan hutan dari pohon mati dan rumput kering.
Dengan kata lain... kebakaran hutan secara alami justru membantu alam. Sedangkan, yang merusak yang kebakaran hutan skala besar yang seringnya terjadi karena kelalaian dan ketamakan manusia sendiri.
Nah, bagaimana caranya untuk memperlambat Global Warming?
Pertama, mulailah dari diri sendiri! Perhatikan bagaimana diri kalian berperilaku terhadap lingkungan. Seperti terquote dari Twitter user @indoprobs, “When littering isn’t even a habit anymore, it’s become a personality trait”. Nah, karena itulah kita harus berusaha mengubah ‘personality trait’ itu.
Kedua, ingatkanlah orang-orang disekitarmu! Untuk mencegah Global Warming sepenuhnya mungkin tidaklah mudah, tapi, paling tidak ingatkanlah orang-orang yang kau sayangi. Bila semua orang saling mengingatkan, tentunya objektif “mencegah Global Warming” pasti bisa tercapai!
Selain itu, banyak hal yang bisa dilakukan. Cobalah membiasakan menggunakan bus atau alat transportasi umum lainnya! Buanglah sampah pada tempatnya! Tanamlah pohon atau adakanlah acara ‘tanam seribu pohon’!
One person counts. Sedikit sedikit, lama-lama menjadi bukit! Semangat, ayo kita mengubah dunia menjadi lebih baik lagi!