Senin, 18 November 2013

Mata Air



Oleh : Anggita Wati

Pada tahun 1996 ada daerah pegunungan yang sangat indah dan asri. Wonogiri namanya. Udaranya sangat sejuk,asri,dan belum banyak polusi.Di wonogiri  saat itu banyak sumber mata air yang sangat banyak dan jernih. Kakek saya bercerita.
“Memang Nak, daerah gunung-gunung ini banyak sekali sumber mata air. Banyak warga menggunakan air ini untuk mandi,memasak,mencuci baju, dan lain sebagainya,” kata Kakek saya yang sudah berusia 70 tahun.
Jarak sumber mata air cukup jauh dari rumah warga,tetapi mereka semua tetap mencari air untuk kebutuhan hidupnya. Cara yang mereka gunakan yaitu memikul air itu sampai rumahnya. Begitu penting memang mata air bagi warga sekitar Wonogiri. Jika tidak ada air sedikit pun, warga akan mencari sumber air lainnya. Contohnya seperti di daerah Jawa Timur yaitu Desa Salam yang airnya sangat banyak dan jernih.
Desa salam ini pemandangannya juga sangat indah dan menakjubkan. Apalagi sumber mata airnya yang sangat banyak dan berguna sekali bagi warga disini. Warga sangatlah senang dan menyayangi desanya ini yang begitu banyaknya kekayaan yang ada di sini. Seiring bergantinya zaman,sumber mata air akan dibuatkan bak penampungan. Ini digagas oleh salah seorang tokoh Desa Salam. Keinginan itu terwujud. Setelah di buat seperti itu mata air ini mengeluarkan yang sedikit.Oleh karena itu para warga kebingungan dan gelisah jika air itu habis. Bagaimana cara mengatasi air ini kembali dan bisa naik lagi? Ada warga yang bilang suruh menaikkan lagi bak itu untuk semakin tinggi. Tiba-tiba airnya semakin sedikit. Sumber mata air itu paling tidak suka diberi wadah seperti itu.
Warga Wonogiri tetap menggunakan air tersebut dengan sebaik-baiknya. Tapi masih ada sumber mata air yang lain,seperti di dekat rumah kakekku yaitu kali Luweng. Air di kali Luweng ini sangatlah jauh tempatnya dan harus melewati tangga kayu yang teptnya di bawah,juga sangatlah suram untuk melihat ke arah bawah. Meski demikian, warga memikul air tersebut,jika tidak ada air bersih pasti para warga sulit untuk hidup tanpa air tersebut. Mata air yang ada pada pegunungan ini sangatlah berarti bagi desa Wonogiri ini.
Sekitar tahun 2006, pohon-pohon yang ada di sekitar ditebangi oleh para warga luar. Dengan itu warga gelisah,jika sumber mata air akan hilang. Juga tanah-tanah yang luas kini telah di jual oleh para warga dan dibangun untuk kepentingan warga sekitarnya. Sekarang betapa rakusnya para manusia untuk mengambil air tersebut. Polusi dari kendaraan bermontor membayangi daerah itu. Maka apa yang terjadi sekarang? Tanah menjadi gersang,udara panas dan air pun sulit di dapat,tidak seperti dulu lagi. Lalu siapa  yang harus disalahkan? Ya, manusia yang sangat rakus mempergunakan air sebanyak-banyaknya. Itulah salah satu contoh sumber daya bumi yang harus kita jaga dan lestarikan  agar anak cucu kita kelak masih dapat mewarisi mata air.