Senin, 18 November 2013

Mendaur Ulang Barang Bekas dan Menjaga Lingkungan


Oleh : Aldila Rema Ardini


Pagi hari siswa mulai masuk sekolah dengan senang. Bapak ibu guru menyambut kedatangan murid-murid dengan gembira. Hari semakin siang tetapi semangat murid-murid pun masih ada. Salah satu murid SMP Muhammadiya 8 di Kota Jogja yang ernama Risma Veronica, anak ini sangat rajin sekali. Ia selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah.,setiap ada anak yang membuang sampah sembarangan akan langsung ditegur.
SMP Muhammadiyah 8 ini, selain terkenal kebersihannya, sekolah ini juga terkenal dalam membuat kerajinan tangan dari barang bekas. Hari semakin siang anak-anak pun bersiap-siap untuk pulang. Namun, sebelum pulang Risma selalu berkeliling kelas untuk mengecek kelas-kelas di sekolah dengan cermat dan teliti. Setiap siswa yang tidak piket pada hari itu langsung ditegur oleh Risma. Tetapi, salah satu kelas ada yang belum bersihkan sehingga kelas itu masih kotor. Pada hari itu kelas 7F yang masih kotor. Risma langsung menegur salah satu siswa dari kelsa 7F yang bernama Cristian. Cristian tidak terima ditegur oleh Risma. Kemudian, Risma dan Cristian pun berdebat. Cristian dalam kondisi emosi mengolok-olok Risma dengan perkataan yang tidak baik. Cristian pun pulang meninggalkan Risma. Setelah Cristian pulang, Risma pun membersihkan kelas tersebut sendirian. Setelah kelas-kelas bersih Risma bergegas untuk pulang. Udara disekitar sekolah sangat sejuk dan bersih. Hal ini,dapat membuat kegiatan belajar menjadi lebih nyaman dan tidak terganggu,karena terhindar dari sampah.
Risma selain anak yang pintar, anak rajin, dia juga terpilih menjadi ketua IPM SMP Muhammaduyah 8. Setelah beberapa hari pemilihan ketua IPM, Risma diberitau sama Pak Cahyo bahwa ada perlombaan mengarang dan membuat kerajinan tangan. Lomba mengarang cerita itu bertemakan “Jagalah Bumimu Ini” Setelah dipikir-pikir ahkirnya Risma menemukan ide yang bagus.
Risma akan membuat daur ulang barang bekas dan menjaga lingkungan. Risma meminta tolong kepada Maya dan Farel untuk mengumpulkan barang-barang bekas dan mengumumkan kepada warga sekolah untuk melaksanakan kerja bakti dan merawat lingkungan dengan baik. Program ini pun berjalan dengan lancar. Risma dan kawan-kawan pun membuat kerajinan tangan dan mengarang .
Risma mengarang,dari kisahnya sendiri di sekolah. Hasil karangannya akan dikirim Pak Cahyo ke SMP Negri 2, sekolah yang menyelenggarakan perlombaan. Setelah pekerjaan ini selesai, Risma pun mengumpulkan ke Pak Cahyo. Setelah, Pak Cahyo mengirimkan hasil perlombaan kepada panitia penyelenggara,pak cahyo pun mengumumkan kepada warga sekolah bahwa pengumuman kejuaraan lima hari setelah pengumpulan.
Lima hari telah berlalu. Inilah saat yang dinanti Risma dan warga SMP Muhammadiyah 8. Saat itu, Hari Senin. Upacara bendera dilaksanakan dengan hidmat. Sebelum upacara selesai, ada pengumuman. Pengumuman yang pertama tentang bakti social. Pengumuman kedua, tentang juara lomba mengarang. Pak Cahyo mengumumkan dengan tenang. Namun, warga sekolah justru tegang.
“Pemenang lomba mengarang yang diselenggarakan SMP negeri 2 adalah…”
Pak Cahyo berhenti sejenak. Mengambil nafas panjang. Semua diam. Nafas Pak Cahyo terdengar peserta upacara. Setelah itu melanjutkan.
“Ananda Risma Veronica dari SMP Muhammadiyah 8.”
“Ananda Risma, dimohon maju.” Sambung Pak Cahyo.
Risma dengan terkejut melangkah ke depan. Dia masih gamang. Pak Cahyo melanjutkan pengumuman sambil menunggu Risma.
“Pemenang mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp. 5.000.000,00 dan sepeda motor.”
Sorak-sorai para siswa menggemparkan suasana. Nampak para siswa merasakan kegembiraan yang sedang diterima Risma. Seakan merekalah yang mendapatkan hadiah itu.
“Berikan sambutan Nak! Kata Pak Cahyo lirih.
Risma menerima microfone yang diberikan Pak Cahyo. Ia gugup.
Risma memberikan sambutan dengan sedikit gugup. Tetap saja Risma mampu menjaga bicaranya. Risam dalam sambutannya berpesan kepada warga sekolah agar menjaga lingkungan. Jangan membuang sampah sembarangan. Menjaga lingkungan adalah kewajiban kita.