Oleh : Anggita Wati
Pada
tahun 1996 ada daerah pegunungan yang sangat indah dan asri. Wonogiri namanya.
Udaranya sangat sejuk,asri,dan belum banyak polusi.Di wonogiri saat itu banyak sumber mata air yang sangat
banyak dan jernih. Kakek saya bercerita.
“Memang
Nak, daerah gunung-gunung ini banyak sekali sumber mata air. Banyak warga
menggunakan air ini untuk mandi,memasak,mencuci baju, dan lain sebagainya,”
kata Kakek saya yang sudah berusia 70 tahun.
Jarak
sumber mata air cukup jauh dari rumah warga,tetapi mereka semua tetap mencari
air untuk kebutuhan hidupnya. Cara yang mereka gunakan yaitu memikul air itu
sampai rumahnya. Begitu penting memang mata air bagi warga sekitar Wonogiri. Jika
tidak ada air sedikit pun, warga akan mencari sumber air lainnya. Contohnya
seperti di daerah Jawa Timur yaitu Desa Salam yang airnya sangat banyak dan
jernih.
Desa
salam ini pemandangannya juga sangat indah dan menakjubkan. Apalagi sumber mata
airnya yang sangat banyak dan berguna sekali bagi warga disini. Warga sangatlah
senang dan menyayangi desanya ini yang begitu banyaknya kekayaan yang ada di
sini. Seiring bergantinya zaman,sumber mata air akan dibuatkan bak penampungan.
Ini digagas oleh salah seorang tokoh Desa Salam. Keinginan itu terwujud.
Setelah di buat seperti itu mata air ini mengeluarkan yang sedikit.Oleh karena
itu para warga kebingungan dan gelisah jika air itu habis. Bagaimana cara
mengatasi air ini kembali dan bisa naik lagi? Ada warga yang bilang suruh
menaikkan lagi bak itu untuk semakin tinggi. Tiba-tiba airnya semakin sedikit.
Sumber mata air itu paling tidak suka diberi wadah seperti itu.
Warga
Wonogiri tetap menggunakan air tersebut dengan sebaik-baiknya. Tapi masih ada
sumber mata air yang lain,seperti di dekat rumah kakekku yaitu kali Luweng. Air
di kali Luweng ini sangatlah jauh tempatnya dan harus melewati tangga kayu yang
teptnya di bawah,juga sangatlah suram untuk melihat ke arah bawah. Meski
demikian, warga memikul air tersebut,jika tidak ada air bersih pasti para warga
sulit untuk hidup tanpa air tersebut. Mata air yang ada pada pegunungan ini
sangatlah berarti bagi desa Wonogiri ini.
Sekitar
tahun 2006, pohon-pohon yang ada di sekitar ditebangi oleh para warga luar.
Dengan itu warga gelisah,jika sumber mata air akan hilang. Juga tanah-tanah
yang luas kini telah di jual oleh para warga dan dibangun untuk kepentingan
warga sekitarnya. Sekarang betapa rakusnya para manusia untuk mengambil air
tersebut. Polusi dari kendaraan bermontor membayangi daerah itu. Maka apa yang
terjadi sekarang? Tanah menjadi gersang,udara panas dan air pun sulit di
dapat,tidak seperti dulu lagi. Lalu siapa
yang harus disalahkan? Ya, manusia yang sangat rakus mempergunakan air
sebanyak-banyaknya. Itulah salah satu contoh sumber daya bumi yang harus kita
jaga dan lestarikan agar anak cucu kita
kelak masih dapat mewarisi mata air.