Oleh : Fariza Eka
Aku benci hawa pagi
ini
Panas, pengap,
kering menyeruak
Peluh mengalir dari
keningku
Kedua irisku
menoleh keluar jendela,
Hari ini sama saja
seperti kemarin
Dari balik jendela,
Hamparan tanah menyapaku
Debu, debu, dan debu dimana-mana
Kering, sampai-sampai tenggorokanku
serasa kering
Ah, pemandangan ini lagi...
Aku bosan melihatnya
‘sudah biarkan saja...’
‘ini urusan tukang kebun, bukan
urusanku!’
Selalu itu yang
orang katakan
Bagai kaset rusak
Mereka tetap
mengulangnya
Dari balik jendela ini,
Aku berdoa kepada Sang Khalik
Memohon pada-Nya
Tolong. Tolong kembalikan tanah di
sekitarku ini
Kembalikan tanahku,
Kembalikan hutanku,
Kembalikan rumahku,
Kembalikan masa
depanku,
Dari balik jendela ini,
Aku hanya terdiam
Melihat miris mereka yang merusak
hutan-hutanku
Perlahan semua lenyap dimataku
Jangan. Jangan rusak lagi,
Jangan renggut semuanya dariku
Aku. KAMI memang
anak-anak
Yang bukan orang termahsyur
atau pula orang besar
Tapi kami pantas
menuntut
Demi masa depan
kami kelak,
Demi umat manusia
kelak