Oleh : Aldila Rema Ardini
Pagi
hari siswa mulai masuk sekolah dengan senang. Bapak ibu guru menyambut kedatangan
murid-murid dengan gembira. Hari semakin siang tetapi semangat murid-murid pun
masih ada. Salah satu murid SMP Muhammadiya 8 di Kota Jogja yang ernama Risma
Veronica, anak ini sangat rajin sekali. Ia selalu menjaga kebersihan lingkungan
sekolah.,setiap ada anak yang membuang sampah sembarangan akan langsung
ditegur.
SMP
Muhammadiyah 8 ini, selain terkenal kebersihannya, sekolah ini juga terkenal
dalam membuat kerajinan tangan dari barang bekas. Hari semakin siang anak-anak
pun bersiap-siap untuk pulang. Namun, sebelum pulang Risma selalu berkeliling
kelas untuk mengecek kelas-kelas di sekolah dengan cermat dan teliti. Setiap
siswa yang tidak piket pada hari itu langsung ditegur oleh Risma. Tetapi, salah
satu kelas ada yang belum bersihkan sehingga kelas itu masih kotor. Pada hari
itu kelas 7F yang masih kotor. Risma langsung menegur salah satu siswa dari
kelsa 7F yang bernama Cristian. Cristian tidak terima ditegur oleh Risma.
Kemudian, Risma dan Cristian pun berdebat. Cristian dalam kondisi emosi mengolok-olok
Risma dengan perkataan yang tidak baik. Cristian pun pulang meninggalkan Risma.
Setelah Cristian pulang, Risma pun membersihkan kelas tersebut sendirian.
Setelah kelas-kelas bersih Risma bergegas untuk pulang. Udara disekitar sekolah
sangat sejuk dan bersih. Hal ini,dapat membuat kegiatan belajar menjadi lebih
nyaman dan tidak terganggu,karena terhindar dari sampah.
Risma
selain anak yang pintar, anak rajin, dia juga terpilih menjadi ketua IPM SMP Muhammaduyah
8. Setelah beberapa hari pemilihan ketua IPM, Risma diberitau sama Pak Cahyo
bahwa ada perlombaan mengarang dan membuat kerajinan tangan. Lomba mengarang
cerita itu bertemakan “Jagalah Bumimu
Ini” Setelah dipikir-pikir ahkirnya Risma menemukan ide yang bagus.
Risma
akan membuat daur ulang barang bekas dan menjaga lingkungan. Risma meminta
tolong kepada Maya dan Farel untuk mengumpulkan barang-barang bekas dan
mengumumkan kepada warga sekolah untuk melaksanakan kerja bakti dan merawat
lingkungan dengan baik. Program ini pun berjalan dengan lancar. Risma dan
kawan-kawan pun membuat kerajinan tangan dan mengarang .
Risma
mengarang,dari kisahnya sendiri di sekolah. Hasil karangannya akan dikirim Pak
Cahyo ke SMP Negri 2, sekolah yang menyelenggarakan perlombaan. Setelah
pekerjaan ini selesai, Risma pun mengumpulkan ke Pak Cahyo. Setelah, Pak Cahyo
mengirimkan hasil perlombaan kepada panitia penyelenggara,pak cahyo pun
mengumumkan kepada warga sekolah bahwa pengumuman kejuaraan lima hari setelah
pengumpulan.
Lima
hari telah berlalu. Inilah saat yang dinanti Risma dan warga SMP Muhammadiyah
8. Saat itu, Hari Senin. Upacara bendera dilaksanakan dengan hidmat. Sebelum
upacara selesai, ada pengumuman. Pengumuman yang pertama tentang bakti social.
Pengumuman kedua, tentang juara lomba mengarang. Pak Cahyo mengumumkan dengan
tenang. Namun, warga sekolah justru tegang.
“Pemenang
lomba mengarang yang diselenggarakan SMP negeri 2 adalah…”
Pak
Cahyo berhenti sejenak. Mengambil nafas panjang. Semua diam. Nafas Pak Cahyo
terdengar peserta upacara. Setelah itu melanjutkan.
“Ananda
Risma Veronica dari SMP Muhammadiyah 8.”
“Ananda
Risma, dimohon maju.” Sambung Pak Cahyo.
Risma
dengan terkejut melangkah ke depan. Dia masih gamang. Pak Cahyo melanjutkan
pengumuman sambil menunggu Risma.
“Pemenang
mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp. 5.000.000,00 dan sepeda motor.”
Sorak-sorai
para siswa menggemparkan suasana. Nampak para siswa merasakan kegembiraan yang
sedang diterima Risma. Seakan merekalah yang mendapatkan hadiah itu.
“Berikan
sambutan Nak! Kata Pak Cahyo lirih.
Risma
menerima microfone yang diberikan Pak Cahyo. Ia gugup.
Risma
memberikan sambutan dengan sedikit gugup. Tetap saja Risma mampu menjaga
bicaranya. Risam dalam sambutannya berpesan kepada warga sekolah agar menjaga
lingkungan. Jangan membuang sampah sembarangan. Menjaga lingkungan adalah
kewajiban kita.